Public Relations


KOMPETENSI PROFESI PUBLIC RELATIONS

Era globalisasi,era kompetitis ,era komunikasi,era informasi ,era image war ( perang citra ) atau apapun nama eranya sekarang ini.dinamika public atau masyarakat semakin besar dan berkembang, tuntutan, keinginan dan harapan public atau masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan informasi semakin kritis. Secara konsepsi Public relations adalah salah satu sub bidang ilmu komunikasi, kendati secara praktis komunikasi adalagh backbone kegiatan PR.
Konsep lainnya dari PR adalah sebagai “jembatan” antara perusahaan dan organisasi dengan publiknya,terutama tercapainya mutual understanding antara perusahaan dengan publiknya. Di era persaingan sekarang ini bukan public yang butuh perusahaan, tetapi perusahaan yang butuh public, tetapi untuk memenangkan kompetisi itu perusahaan atau organisasi memerlukan strategi PR yang prima. Salah satu definisi menyebutkan PR adalah metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama (sukatendel,1990). Definisi diatas mengandung kesan. Citra adalah suatu istilah baru yang menarik. Banyak diperbincangkan oleh masyarakat saat ini, kita perlu memanfaatkan momentum ini sekaligus memasyarakatkan pengertian perlunya PR. Mitra adalah istilah baru yang menarik.memberi kesan saling memperhatikan. Inilah model masyarakat masa depan, sehingga PR sungguh berwawasan sangat mendukung dalam suasana nasional yang membangun dan sangat cocok dengan pancasila. Kepentingan bersama (mutual interest) adalah esensi dan kegiatan PR, jelas dan menggunakan dua pihak ( two way communication) yang saat ini menjadi topic internasional dan merupakan masalah lingkungan (social dan fisik ) yang perlu diperhatiakan untuk keharmonisan umat manusia. Adapun persyaratan atau kompetensi yang harus dimiliki seseorang yang berprofesi sebagai PR , yakni :
1.      Ability to communicate (kemampuan berkomunikasi )
Kemampuan berkomunikasi bagi seorang PR dalam bentuk lisan maupun tulisan,yakni ia harus mampu berbicara di depan umum,harus mampu melakukan presentasi,mampu mewawancarai dalam upaya mengumpulkan fakta dan data, dan diwawancarai pers atau wartawan sebagai sumber berita dan kemampuan berkomunikasi lisan lainnya. Dalam komunikasi tulisan harus mampu membuat press release untuk dikirim ke media massa,membuat artikel dan feature untuk house jurnal yang akan diterbitkan perusahaan,menulis laporan, membuat naskah pidato untuk manajemen,menulis konsep iklan layanan masyarakat,menulis brosur dan selebaran dan bentuk komunikasi tulisan lainnnya.
2.      Ability to organize ( kemampuan manajerial atau kepemimpinan )
Kemampuan manajerial atau kepemimpinan seorang PR dapat diartikan sebagai kemempuan mengantisipasi masalah dalam dan luar organisasi,termasuk kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan dan melaksanakannya. Seorang PR diharapkan mampu mengorganisasikan sebagai kegiatan PR .Hari-hari selalu terisi dengan berpikir,merencana membuat angaran,negosiasi,evaluasi, membuat laporan dan lainnya. Singkatnya seorang berprofesi PR harus bekerja keras. Profesi PR harus mampu berpikir jernih dan obyektif. Kemampuan bergaul atau membina relasi artinya harus mampu berhubungan dan bekerja sama dengan bernagai amacam orang dan mampu menjaga komunikasi yang baik dengan orang-orang yang berbeda,termasuk dengan orang –oarng dari berbagai tingkatan. Setiap orang berprofesi PR harus selalu memperluas jaringan atau networking sehingga dapat memperlancar tugasnya sebagai pejabat PR. Personal Aproaching (pendekatan personal) harus dilakukan seorang profesi PR ,kendati tetap dalam koridor mempertahankan integritas profesi masing-masing. Seorang pR yang handal sangat luas pergaulannya ,bahkan banyak deikenal orang,bahkan acapkali seorang pR menjadi newsmaker atau pembuat berita di surat kabar,majalah atau televise. Kurang pergaulan bagi seorang PR menjadi kartu mati bagi berkembangnya karir dirinya. Kepribadian yang utuh dan jujur artinya seorang PR harus memiliki kredibilitas yang tinggi, yakni dapat diandalkan dan dipercaya oleh orang lain,dan dapat diterima sebagai yang memiliki kepribadian utuh dan jujur. Sebagai seorang PR yang menjadi sumber berita bagi pers atau media massa, informasi yang disampaikan dapat dipercaya dan memiliki nilai berita tinggi. Dalam melakukan kegiatan PR selalu menerapkan etika profesi PR yang berlaku. Sehingga tidak menimbulkan misinformasi, miskomunikasi atau mispengertian. Hubungan yang terjadi pada publiknya tercapai mutual understanding ( saling pengertian).
3.      Ability on get the with people ( kemampuan bergaul atau membina relasi)
4.      Personality integrity (memiliki kepribadian yang utuh dan jujur)
5.      Imagination (banyak ide dan kreatif)
Memiliki imajinasi ( banyak ide dan kreatif) dalam pengertian seorang PR harus memiliki wawasan yang luas ,permasalahan serumit apapun mengetahui benang merah persoalannya. Berpikir kreatif dituntut bagi seorang PR ,artinya seringkali dalam mengambil tindakan cukup diplomatis dalam penyampaian. Seorang PR harus tetap mengasah kemampuan ,pengetahuan dan ketrampilan PR lainnya,karena tugas PR semakin hari semakin berat,ditengah masyarakat semakin kritis, perkembangan teknologi informasi semakin pesat, persaingan perusahaan semakin tajam dan perusahaan selalu bersentuhan denganpers atau media massa sebagai pembentuk opini public.

Selain hal tersebut di atas, ada juga Standar Kompetensi PR yang digunakan untuk lebih memudahkan pemetaan kompetensi PR, maka dibagi sesuai dengan peranannya, yaitu sebagai berikut:
a.       Peranan Tehnisi Komunikasi yang Dibutuhkan Standar Kompetensi PR adalah
1.      Menguasai keterampilan menulis untuk media massa (cetak, dan elektronik termasuk web site), membuat foto dan visualisasi pendukung informasi.
2.         Menguasai tehnik MC juga pro-tokoler dan mengelola acara-acara special.
3.         Menguasai komunikasi antar pri-badi dalam mengatasi keluhan public dan membangun keperca-yaan pelanggan
4.         Menyediakan, melayani dan me-nguasai informasi yang berkaitan dengan organisasi serta pelaya-nan publiknya.
5.         Menguasai administrative ringan dan juga pemahaman akan or-ganisasi serta hubungannya de-ngan public internal dan ek-sternal.
b.      Peranan Fasilitator Komunikasi
Memiliki kemampuan dasar meliputi  kemampuan yang di atas juga:
1.      Kemampuan lobby dan negosiasi
2.      Kemampuan pidato dan pre-sentasi
3.      Kemampuan komunikasi persuasi
4.      Kemampuan berempaty, komunikasi supportive, dan human relations
5.      Kecerdasan dalam memahami situasi dan cepat menyesuaikan diri serta memiliki kemampuan argumentasi yang kuat.
c.       Peranan Pemecahan Masalah
Memiliki kemampuan a dan b  dan ditambah dengan kemampuan:
1.      Manajemen krisis dan konflik
2.      Wawasan luas terhadap ru-ang lingkup organisasi
3.      Wawasan dan pemahaman terha-dap karakteristik public dan media
4.      Pemahaman terhadap dam-pak komunikasi (efektivitas komu-nikasi) Riset komunikasi
5.      Menguasai konsep, implemen-tasi, dan evaluasi.
d.       Peranan Penentu Ahli
 Memiliki kemampuan a, b, dan c dan kemampuan:
1.      Bekerja mandiri atau dengan tim
2.      Memiliki ketajaman  analisis, kri-tis, kreatif dan visioner
3.      Penguasaan terhadap profesi, kecerdasan intelektual dan emos
4.      Penguasaan terhadap permasa-lahan organisasi dan ruang ling-kupnya melalui riset yang mendalam
5.      Kemampuan mengambil keputu-san yang cepat, cerdas dan meminimalisis dampak negatif
6.      Kemampuan management strate-gis, manajemen isu dan mana-jemen informasi.


Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar