BEKERJA SAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN
PRINSIP-PRINSIP BEKERJASAMA DALAM TIM
1.
Pengertian tim Dilihat dari asal
katanya , tim merupakan terjemahan dari kata Inggris yaitu, together, everyone
dan achieves, yang artinya bekerja sama. Maksudnya jika sesuatu pekerjaan
dikerjakan dengan cara bekerja sama maka akan dapat mencapai hasil yang lebih
baik, jadi dengan bekerja sama dalam satu tim maka hasil yang dicapai akan
lebih besar dari pada dikerjakan secara perorangan. Tim merupakan bentuk khusus
dari kelompok kerja yang berbeda dengan bentuk-bentuk
kelompok kerja lainnya. Tim beranggotakan orang-orang
professional yang dikoordinasikan untuk bekerja sama dalam menangani suatu
tugas atau pekerjaan tertentu. Dengan kata lain tim adalah
sekelompok orang dengan latar belakang keahlian yang
menjalin kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
2.
Ciri-ciri sebuah tim Ciri-ciri
sebuah tim adalah sebagai berikut : Setiap anggota tim
mempunyai ciri-ciri dan identitas yang sama Setiap anggota tim mengetahui
misi,tujuan dan sasaran yang ingin di capainya Setiap anggota tim di bawah
seorang anggota pimpinan yang sama Setiap anggota tim merasakan dampak
keberhasilan dan kegagalan Setiap anggota tim saling bekerjasama dan
berkolaborasi dalam melaksanakan tugas Tim terdiri atas berbagai macam orang
dengan latar belakang keahlian yang berbeda-beda.
3.
Faktor-faktor pembentukan tim
Faktor-faktor yang mendasari peembentukan tim adalah: Pemikiran dua orang
atau lebih cenderung lebih baik dari pada hasil pemikiran satu orang Konsep
sinergi (1+1>2),yaitu bahwa hasil keseluruhan (tim) jauh lebih baik dari
pada jumlah bagianya Anggota tim dapat saling mengenal dan saling percaya,sehingga
mereka dapat saling percaya,sehingga mereka dapat saling membantu dan
bekerjasama Kerjasama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik Tim
atau kelompok kerja pada umumnya bermuara untuk mensukseskan tujuan suatu
organisasi. Tim merupakan pengembangan dari suatu manajemen strategi dalam
suatu organisasi,institusi,atau perusahaan.kelompok kerja ini merupakan unit
yang fundamental dari suatu organisasi. Tim kerja itu ada yang bersifat
formal dan ada pula yang bersifat informal. Tim kerja yang bersifat
formal,meliputi kelompok kepemimpinanyang terdiri dari manager,staf,dan
karyawan. Tim yang bersifat informaltimbul secara spontan dalam lingkungan
organisasi,tanpa adanya dorongan dari manajemen. Orang pada umumnya setuju
bahwa dalam lingkungan pekerjaan jarang terjadi bahwa suatu keberhasilan
merupakan hasil dari prestasi satu orang. Keberhasilan itu merupakn hasil
prestasi bersama seluruh anggota tim. Dalam suatu organisasi atau perusahaan
maka keberadaan suatu tim structural atau tim fungsional merupakan strategi
untuk meningkatkan produktifitas kerja ,pendayagunaan sumberdaya
efektif,penghematan biaya,peningkatan kualitas produk dan pelayanan dan
sebagainya. Dengan melalui sebuah tim kerja yang baik maka hasil yang
dramatis. Dengan jumlah orang yang sama dan tidak terlalu banyak dapat
mengerjakan tugas atau pekerjaan yang sama. Menurut kasali,desain teamwork
memerlukan sumberdaya manusia yang kuat,unggul,dan komplementer. Tanpa keahlian
dan kompetensi yang memadai maka keberadaan suatu tim akan menjadi sia-sia.
Adanya anggota tim yang terlalu unggul juga bias menimbulkan dissynergy. Oleh
karena itu,diperlukan kehati-hati an dalam mengubah desain tim kerja dari yang
bersifat vertikal ke horizontal atau dari tradisional ke modern.
4.
Karakteristik sebuah tim Utuk
menjadi suatu tim kumpulan orang itu harus memiliki karakteristik sebagai
berikut: Ada kesepakatan terhadap misi tim Agar suatu kelompok orang dapat
menjadi suatu tim yang dapat bekerjasama secara efektif jika semua anggotanya memahami
dan menyepakati misi dan tujuan tim Semua anggota mentaati peraturan yang
berlaku Suatu tim mempunyai peraturan tersendiri sebagai landasan kerja dalam
rangka mencapai misi dan tujuan. Sekelompok orang dapat menjadi suatu tim
apabila mereka mentaati peraturan atau norma yang berlaku. Adanya pembagian
tugas,tanggung jawab dan wewenang Suatu tim dikatakan dapat berjalan
dengan baik jika tugas,tanggung jawab dan wewenang dibagi secara adil dan
bijaksana kepada setiap anggota. Suatu kelompok orang akan dikatakan sebuah tim
jika terdapat pembagian tugas,tanggung jawab dan wewenang di antara para
anggotanya. Dapat beradaptasi terhadap perubahan Setiap anggota tim harus dapat
saling membantu dan saling beradaptasi secara sehat dan positif terhadap
perubahan yang terjadi. Sekumpulan orang akan di sebut sebuah tim jika para
anggotanya dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
5.
Prinsip-prinsip kerjasama dalam tim
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam membentuk suatu tim adalah
Identitas pribadi anggota tim Setiap anggota tim harus mengenal identitas dan
karakter pribadi masing-masing. Suatu tim tidak akan dapat berjalan efektif
apabila para anggotanya tidak merasa cocok satu sama lain. Hubungan antar
anggota tim Agar setiap anggota tim dapat bekerjasama,mereka tentu saja harus
saling mengenal,saling berhubungan dan saling berkomunikasi.
MANFAAT DAN TUJUAN BEKERJA DALAM
TIM
1.
Fungsi dan manfaat bekerja dalam tim
Manfaat bekerjasama dalam tim adalah sebagai berikut :
Ø manfaat bagi organisasi :
- Meningkatkan produktivitas kerja
- Meningkatakan kualitas kerja
- Meningkatkan mentalitas kerja
- Meningkatkan kemajuan organisasi
Ø Manfaat aggota :
- Stress atau beban kerja akibat pekerjaan akan
berkurang
- Tanggung jawab atas pekerjaan dipikul bersama
- Memperoleh balas jasa dan penghargaan
- Sebagai media aktualisasi diri
- Dapat menyalurkan bakat dan kemampuannya
2.
Tujuan bekerja dalam tim
Pada dasarnya tujuan bekerja dalam tim didasarkan pada
prinsip-prinsip berikut ini: Kesatuan tujuan Prinsip kesatuan tujuan ini
mencakup kebersamaan visi,misi,sasaran dan program kerja tim Efisiensi Suatu
tim yang efisien adalah tim yang bekerja tanpa pemborosan dan kecerobohan
sehingga member kepuasan kerja Efektitifitas Suatu tim di sebut efektif jika telah
memiliki cirri-ciri berikut ini:
a.
Tujuan yang jelas dan
operational
b.
Ketrampilan yang memadahi
c.
Komitmen d.Saling percaya
d.
Komunikasi yang baik
e.
Kemampuan negosiasi
f.
Kepemimpinan yang tepat
MENYADARI TUJUAN,TUGAS,DAN TANGGUNG
JAWAB DALAM TIM
1.
Tugas dan tanggung jawab anggota tim
Mewujudkan tujuan dan misi tim Memelihara kebersamaan dalam tim Mematuhi dan
melaksanakan ketentuan atau norma yang berlaku dalam tim Merealisasikan tugas
dan pekerjaanya dengan sebaik-baik nya Menjaga nama baik dan kerahasiaan tim
Menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan pekerjaan tim Memberikan kontribusi
yang nyata memajukan kerjasama tim Ikut berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan tim serta menerima dan melaksanakan keputusan tim dengan penuh
keiklasan dan rasa tanggung jawab
2.
Tugas dan tanggung jawab pimpinan
tim Kreatif dan proaktif dalam memberikan dukungan terhadap kerjasama tim
Membimbing dan mengarahkan seluruh anggota dalam pelaksanaan kerjasama tim
Menanggapi dan menangani setiap permasalahan yang timbul sebagai dampak
negative dari kerjasama tim Memikul seluruh tanggung jawab terhadap maju
mundurnya kerjasama tim Memberikan komando terhadap pelaksanaan tugas dan
kegiatan tim
3.
Tugas dan tanggung jawab terhadap
anggota pasif Untuk mengatasi anggota tim yang pasif maka pimpinan melakukan
langkah-langkah sebagai berikut: Pimpinan bertindak tegas Pimpinan jangan ragu
menegur Pimpinan harus cerdas dalam pembagian tugas kerja Pimpinan jangan
sering menghandle pekerjaanya Pimpinan jangn ikut-ikutan pasif
4.
Strategi pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab bekerja dalam tim Strategi untuk mengatasi berbagai kendala
hambatan yang muncul :
a.
Saling ketergantungan Saling
ketergantungan sangat di perlukan dalam tim adalah dalam hal komunikasi,sumber
daya,pelaksanaan tugas dan sarana prasarana
b.
Perluasan tugas Setiap tim harus di
beri perluasan tugas sebagai tantangan kerena tantangan tersebut akn membentuk
semangat persatuan,rasa kebanggaan,dan kesatuan tim
c.
Penjajaran Setiap anggota tim harus
bersedia menghilangkan sikap individualisnya,dalam rangka mencapai tujuan
bersama.
d.
Bahasa yang umum
e.
Kepercayaan
f.
Kepemimpinan yang di bagi rata
g.
Ketrampilan pemecahan masalah
h.
Ketrampilan menangani konflik
i.
Penilaian atau tindakan
j.
Perayaan Penghargaan dan pengakuan
atas tugas-tugas yang terlaksana dengan baik akan memotivasi anggota tim untuk
bekerja lebih giat dan tangkas dalam rangka mencapai tujuan berikutnya
TAHAPAN
PERKEMBANGAN TIM
1.
Tahap pembentukan rasa kekompakan
Tahap pembentukan rasa kekompakan merupakan tahap awal dalam proses kerja sama
tim. Pada tahap ini setiap individu dalam kelompok melakukan berbagai
penjajakan terhadap anggota lainnya mengenai hubungan antar pribadi yang di
kehendaki kelompok. Pada tahap pertama inilah secara berangsur-angsur mulai
diletakan pola dasar prilaku tim,baik yang berkaitan dengan tugas tim maupun
hubungan antar pribadi anggotanya. Pada tahap ini tujuan tim masih belum jelas
kerena masih mencari-cari bentuk.dalam kaitanya dengan hubungan antar
pribadi,semua anggotamulai meraba-raba dan menjajaki situasi tim. Hubungan satu
sama yang lainnya diliputi oleh perasaan malu-malu,ragu-ragu,dan sikap sopan
santun yang bersifat basa-basi.dalam kondisi hubungan antar pribadi yang masih
diliputi kekakuan seperti ini,tim belum mampu menghasilkan prestasi kerja yang
berarti. Kondisi akhir yang diharapkan terjadi dalam face ini adalah hilangnya
kekakuan dalam hubungan antar pribadi. Semua anggota merasa bahwa mereka berada
dalam kesatuan tim.di luar mereka adalah orang-orang lain yang bukan termasuk
anggota tim.produk akhir dalam fase ini diharapkan terbentuknya rasa kekompakan
di antara anggotanya.
2.
Tahap pancaroba Pada fase kedua dari
proses perkembangan tim adalah upaya memperjelas tujuan tim mulai tampak dan
partisipasi anggota meningkat.sadar atau tidak sadar,pada tahap ini anggota tim
mulai mendeteksi kekuatan dan kelemahan masing-masing anggota tim melalui
proses interaksi intensif.fase ini di tandai oleh mulai terjadinya konflik satu
sama lain,karena setiap anggota semakin menonjolkan rasa keangkuhan nya
masing-masing.anggota yang merasa kuat mengeksploitir anggota lain yang
terlihat lemah,atau bahkan ada anggota yang terlihat menentang tim nya.salah
satu cirri penting dari fase ini adalah dengan berbagai cara apapun anggotanya
akan tetap saling mempengaruhi satu sama lain.oleh karena itu pada tahap ini
sangat rawan konflik dan ketegangan. Secara perlahan-lahan mulailah terlihat
karakteristik gaya kepribadian masing-masing anggota tim. Ada yang ingin menang
sendiri,ada pula yang lebih suka mengalah,bahkan ada yang mudah tersinggung dan
kecewa,sehingga keluar dari anggota tim. Akan tetapi ada pula anggota yang
pandai menghimpun berbagai aspirasi yang berbeda menjadi satu kesatuan pendapat
yang bias diterima oleh seluruh anggota tim. Dalam tahap pancaroba,semua
anggota sudah mulai mengenal siapa dirinya dan siapa orng lain dalam
kelompoknya.mulai terlihat kekuatan dan kelemahan masing-masingdan mulai di
ketauhi siapa yang pantas diserahi tugas dan tanggung jawab sebagai pimpinan
tim,siapa pemikir siapa pelaksana dan lain sebagainya sehingga peran
masing-masing anggota mulai jelas. Dalam perkembangan sebuah tim,fase pancaroba
ini merupakan fase paling panjang perjalanan waktu nya. Sebab dalam fase inilah
melalui berbagai bentuk konflik dan kerjasama muncul kesadaran dan pemahaman
dari setiap anggota tim tentang adanya aspek-aspek kepribadian yang unik dalam
hubungan interpersonal,seperti perbedaa persepsi,perbedaan cara
berkomunikasi,perbedaan gaya kepemimpinan,perbedaan wawasan,dan
sebagainya.seberapa jauh kemampuan setiap anggota tim dalam mengantisipasi
perbedaan-perbedaan tersebut akan menentukan tinggi rendahnya tingkat
efektivitas kerja tim.
3.
Tahap pembentukan norma Dalam fase
ketiga ini meskipun konflik masih terjadi,tetapi anggota tim mulai terlihat
karakteristik kepribadian masing-masing secara lebih mendalam,sehingga dapat
memahami mengapa terjadi perbedaan konflik. Setiap anggota tim mulai mengatur
cara-cara berkomunikasi dengan orang-orang tertentu,cara malah membantu orang
lain dengan cara memperlakukan orang lain dalam tim. Dengan adanya pemahaman
demikian maka ikatan dan rasa percaya serta kepuasan hubungan dan consensus di
antara tim dalam pengambilan keputusan meningkat. Setiap anggota mulai
merasakan perlunya kesatuan pendapat mengenai prilaku yang boleh dan yang tidak
boleh ditampilkan dalm pergaulan tim nya,sehingga melahirkan nilai-nilai dan
norma kelompok. Kondisi akhir dari tahap pembentukan norma ini adalah
terciptanya suasana kerja yang penuh keharmonisan dalam tim.
4.
Tahap berprestasi Pada fase
berprestasi ini,tim sudah memiliki suasana hubungan kerja yang harmonis antara
anggota yang satu dengan yang lainnya. Norma kelompok sudah di sepakati.
Demikian pula tujuan dan tugas tim serta peran masin-masing anggota telah mulai
jelas. Terwujud suatu keterbukaan dalam komunikasi,interaksi,dan kerjasama
dengan mentolerir perbedaan pendapat. Pada tahap inilah sebuah tim dapat
berprestasi dan menjadi tim yang solid. Dalam hal ini tim mampu berbuat secara
efektif dan produktif,sehingga tim menampilkan prestasi kerja yang optimal.
Dalam hal ini fungsi kepemimpinan sangat mewarnai kinerja tim. Kedewasaan
anggota tim juga menentukan sejauh mana kemampuan bertahan dari sebuah tim
dalam melewati tahapan kesulitan.
Sumber: http://renysanjaya.blogspot.com/2011/01/bekerja-sama-dengan-kolega-dan.html
0 komentar:
Posting Komentar